Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Sekayu-Mediaindonesianews.com: Pemandangan tak biasa menjelang jam pergi dan pulang sekolah di Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), tampak dijalanan puluhan pelajar SMP bertaruh nyawa diatas truk terbuka demi untuk berangkat dan pulang sekolah.
Aksi para pelajar yang naik dan duduk di atas mobil truk tersebut tidak menghiraukan keselamatan, mereka berani duduk di atap mobil yang ditumpangi demi sampai ke sekolah dan pulang ke rumah saat jam sekolah sudah usai.
Pilihan itu terpaksa mereka lakukan karena diduga keterbatasan sarana transportasi menuju sekolah. Risiko kecelakaan yang selalu mengintai seolah tak menjadi masalah bagi pelajar berseragam putih biru tersebut. Bagi mereka bisa sampai ke sekolah, itulah tujuan utamanya dan kondisi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun lantaran tidak adanya bus sekolah yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Muba.
Muhammad, salah seorang warga Sekayu saat dimintai komentarnya membenarkan kalau setiap hari banyak anak anak sekolah yang menumpang truk saat pulang dan pergi sekolah, menurutnya hal tersebut terpaksa di lakukan karena tidak tersedianya kendaraan yang layak.
"Ya, mau bagaimana lagi pak, kalau mau jalan kaki, cukup jauh bisa terlambat sekolah. Jadi para siswa terpaksa menghadang truk untuk menumpang pergi dan pulang sekolah, walaupun mereka tahu resikonya kecelakaan, tapi karena terpaksa, tidak ada pilihan lain," katanya.
Lebih lanjut dia meminta pihak Pemerintah Kabupaten Muba hendaknya memikirkan nasib anak anak sekolah ini, dengan menyediakan bus khusus mengangkut anak sekolah.
"Kami berharap Pemkab Muba lebih peka lagi melihat keadaan masyarakatnya, apalagi ini menyangkut anak sekolah yang notabene generasi penerus bangsa, harusnya pemerintah dan dinas pendidikan bisa menganggarkan dana untuk pengadaan bus sekolah. Jangan sampai sudah memakan korban baru harus mencari solusi," pungkasnya. (Hadi)